KEDIRI - Momen puasa ramadhan 1443H Kepala Perwakilan (Ka KPw) BI Kediri baru bisa menggelar Ngabuburit Bareng Media, setelah dua tahun tidak bisa bertatap muka langsung dikarenakan pandemi. Sekaligus momen ini, sebagai ajang perkenalan dengan Kepala Perwakilan BI Kediri yang baru dengan rekan media dan mensosialisasikan program-program terbaru dari Bank Indonesia Kediri.
Ngabuburit Bareng Media berlangsung di Grand Panglima Resto Jalan Panglima Polim 25 Kota Kediri, Minggu (17/4/2022) pukul 16.00 WIB.
Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Perwakilan (Ka KPw) BI Kediri M.Choirur Rofiq, Deputi Kepala Perwakilan BI Kediri Wihujeng Ayu Rengganis akrab disapa Nanis dan Erkam Wardanu Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah (UPUR) serta rekan media Kediri.
Kepala Perwakilan (Ka KPw) BI Kediri M.Choirur Rofiq akrab disapa Choi usai buka bersama dengan media mengatakan, bahwa keinginan untuk mengundang rekan media sudah ada bulan lalu, tetapi karena pandemi masih tinggi sehingga bisa terlaksana hari ini.
Program BI Kediri bersama Pemkot Kediri dan Bulog terus berupaya untuk menekan inflasi di Kediri dengan melakukan berbagai program. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar murni.
"Kita juga melakukan sosialisasi disaat lebaran permintaan komoditas di bulan ramadhan meningkat dan kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam berbelanja, "ucapnya.
Menurutnya, untuk penukaran uang pecahan baru, memang kalau lebaran identik dengan uang baru yang akan dimulai pada tanggal 21 April - 28 April 2022. Kita siapkan mobil kas keliling yang akan ditempatkan di beberapa pasar setono betek dan pasar bandar kidul yang ada di wilayah Kota Kediri.
"Untuk penukaran kita sudah siapkan ada 70 titik wilayah kerja BI Kediri baik di wilayah Karesidenan Kediri dan Madiun. Kami berharap penukaran uang ini berjalan lancar dan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi, " ujar Choi.
Pihaknya sudah menyiapkan kebutuhan uang layak edar sampai menjelang lebaran, mencapai Rp 4, 2 triliun pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua bertambah mencapai angka Rp 4, 5 triliun kebutuhan uang kartal di masyarakat.
"Sedangkan, mekanisme penukaran uang pecahan baru bisa mendaftarkan melalui aplikasi Si Pintar dan saat buka kas keliling masyarakat bisa menunjukkan bukti pendaftaran dan membawa KTP. Dalam satu hari disediakan 100 orang penukar, dikarenakan situasi masih PPKM, " terangnya.
Bank Indonesia Kediri juga mengajak masyarakat untuk turut mengikuti kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah.Dengan memberikan edukasi kepada masyarakat dengan jargon-jargon 5 Jangan.
"Yaitu, Jangan dilipat, Jangan diremas, Jangan dicoret, Jangan dibasahi dan Jangan disteples. Dari jargon-jargon ini diharapkan masyarakat tidak melakukan 5 jangan, karena uang kertas ini tidak hanya sebagai alat tukar. Tapi, juga memupuk rasa Nasionalis dan cinta NKRI, " tutup Choi.
Sementara itu, Nanis sapaan akrab Wihujeng Ayu Rengganis selaku Deputi Kepala Perwakilan BI Kediri menyampaikan, kegiatan yang dikemas Ngabuburit Bareng Media sebagai awal yang baik.
"Kedepan mungkin satu bulan sekali kita melakukan pertemuan dengan suasana dan kondisi yang lebih santai. Karena dengan bersinergi dengan rekan media bisa mendukung dan memberitakan program BI kedepan lebih baik lagi, " ucap Nanis.
Menurutnya, bahwa dengan kondisi pandemi sudah menurun dari pandemi menjadi endemi ini tekanan inflasi di Kediri ini bisa menurun. Meskipun, sempat di Kediri terjadi deflasi.
Pihaknya akan selalu melakukan sinergi dan koordinasi dengan Walikota Kediri untuk memastikan stok aman. Ada beberapa hal yang menyebabkan inflasi. Yakni, supplay, demand dan ekspektasi.
Kita berharap kepada rekan media juga ikut menjaga ekspektasi stok aman dan harga komoditas tetap stabil. Memang Kota Kediri kecil tapi di Kediri ada pasar grosir yang menjadi patokan harga komoditi.
"Semoga pertemuan ini menjadi titik awal untuk membangun sinergi dengan rekan media dengan Bank Indonesia Kediri menjadi lebih baik lagi kedepannya, " tutup Nanis.