KEDIRI - Sosialisasi pengadaan tanah jalan tol Kediri-Tulungagung tahap 2, yang berlangsung di IKCC Jalan Urip Sumoharjo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (5/9/2023) pukul 10.00 WIB. Sosialisasi ini untuk menyampaikan ada rencana kelanjutan tahap 2 di Kota Kediri dengan mengundang warga terdampak di Kecamatan Mojoroto dan Kelurahan Semampir.
Sosialisasi kali ini menghadirkan narasumber dari Ketua Tim Pengadaan Tanah Tol Kediri-Tulungagung Linanda Krisni Susanti, Ketua Biro Administrasi Prov Jatim Ratna Pratsiwi dan Perwakilan Kanwil BPN Propinsi Jatim Pudji Widiatmoko.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kediri Jany Danny Assa melalui Tutur Pamuji Purbosayekti selaku Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Kota Kediri kepada wartawan mengatakan, kegiatan hari ini adalah sosialisasi pengadaan tanah jalan tol tahap II di Kota Kediri.
"Tadi dijelaskan oleh narasumber terkena dampak jalan tol sebanyak 466 bidang tanah seluas kurang lebih 17 hektare. Kelurahan yang diundang yang ada di Kec Mojoroto dan Kelurahan Semampir, " ucap Tutur.
Menurut Tutur bahwa narasumber dari Provinsi Jatim menjelaskan ada pelebaran kanan kiri di RW perlu diadakan pengadaan tanah di tahap 2. Tahap 1 dalam proses dan berjalan paralel untuk tahap 2 dengan wilayah yang sama.
Untuk progress tahap 1 Kelurahan Semampir sudah "pecah telur" atau pembayaran. Dimana, pada tanggal 23 Agustus 2023 sudah melakukan musyawarah.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
"Dan, pada tanggal 30 Agustus telah dilakukan pembayaran dan pelepasan hak atas tanah sebanyak 13 bidang dari 25 bidang tahap 1, dengan nilai penggantian wajar sebesar total Rp 4, 6 miliar, " ucapnya.
Lanjut Tutur bahwa untuk Mojoroto sedang proses pengumuman lanjutan sebanyak 55 bidang, dan selanjutnya berproses lagi untuk aset pemkot, fasum dan fasos akan diumumkan segera.
"Kemudian Bujel akan kita pacu karena merupakan bagian dari simpang Bulawen. Kita lakukan kordinasi internal harapannya tidak butuh waktu lama kita bisa mengumumkan wilayah Kelurahan Bujel, " ujarnya.
Tutur juga menyampaikan bahwa jajaran Kantor Pertanahan Kota Kediri terus berupaya melakukan prioritas 4 kelurahan dan untuk Kelurahan lain menyusul secara paralel.
"Selain itu, ada Kelurahan Semampir sudah selesai tinggal penyerahan hasil dan untuk Kelurahan Mojoroto sedang berproses dari KJPP, " urainya.
Dikatakan Tutur bahwa setelah sosialiasi ini, akan dilakukan agenda konsultasi publik menunggu informasi dari Provinsi, karena leading sektornya dari Provinsi Jatim.
Tidak ada kendala dalam sosialisasi ini, karena hanya menyampaikan ada rencana kelanjutan tahap II di Kota Kediri. Warga ada sebagian menanyakan kelanjutan dari tahap 1, dan menurut saya itu hal wajar mereka menanyakan.
Kita sedang berupaya melakukan akselerasi tahap 1 ini, kita tetap berjalan dan melakukan paralel. Kita pastikan untuk tahap 1 ini ditargetkan bisa selesai akhir tahun termasuk pembayarannya. Dan, untuk tahap 2 ini baru berjalan.
"Kita harus tetap optimis bahwa target penyelesaian pada akhir tahun bisa tercapai " tutup Tutur
Tutur juga menambahkan, untuk tanah pertanian milik warga di Kelurahan Mojoroto dan Kelurahan Bujel ada sedikit mengalami kendala teman-teman Satgas, yaitu kesulitan penguasaan indentifikasi kepemilikan hak atas tanah tersebut.
"Pihaknya menghimbau kepada warga yang terdampak belum di data bisa datang ke kantor Pertanahan Kota Kediri untuk dilakukan pendataan khususnya di wilayah Mojoroto dan Bujel. Dicontohkan Tutur ada Kelurahan Gayam ada juga permasalahannya, tetapi kita melakukan identifikasi tanah di lapangan dan mengurai satu per satu permasalahannya selesai di Kelurahan Gayam, "imbuhnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Tim Pengadaan Tanah Tol Kediri-Tulungagung Linanda Krisni Susanti, Perwakilan BPPKAD Kota Kediri, Ketua Biro Administrasi Prov Jatim Ratna Pratsiwi dan Perwakilan Kanwil BPN Propinsi Jatim Muji Sudiatmoko dan Perwakilan BPN Kota Kediri.
Hadir juga Perwakilan Camat Mojoroto, Camat Kota dan Perwakilan Kel Semampir, Kakel Mojoroto, Kakel Bujel Mujiyo, Sukorame, Kakel Pojok, Kakel Ngampel, Kakel Gayam dan Kakel Mrican dan ratusan peserta pemilik lahan.