OJK Kediri Gelar FGD Bersama Puluhan Rekan Media Kediri dan Madiun

    OJK Kediri Gelar FGD Bersama Puluhan Rekan Media Kediri dan Madiun

    KEDIRI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri bersama puluhan rekan media wilayah Kediri dan Madiun menggelar Focus Group Discussion (FGD) melalui zoom meeting dengan tema 'Efektifitas Strategi Komunikasi Demi Terwujudnya Perekonomian yang Kuat dan Stabilitas Keuangan Nasional'. Selasa (30/8/2022) pukul 09.00 WIB. 

    Kegiatan FGD kali ini dengan menghadirkan Nara sumber Darmansyah Direktur Hubungan Masyarakat OJK dan Kepala Biro Kompas TV Jatim Wachid Mukaidhori dan diikuti puluhan rekan media. 

    Dalam kesempatan ini Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto dalam sambutannya melalui virtual mengatakan, dalam kegiatan ini menghadirkan nara sumber yang akan menyampaikan materi strategi komunikasi OJK dan harapan terhadap media sebagai mitra OJK. 

    "Untuk memberikan sudut pandang yang berimbang dengan mengundang nara sumber jurnalis senior Wachid Mukaidhori dari Kompas TV Biro Jatim yang akan membahas terkait strategi komunikasi yang efektif dan memberikan tips dan trik bagi rekan media untuk mendapatkan informasi yang kompherensif dari lembaga pemerintah, "ucapnya.

    Bambang berharap kegiatan ini bisa terselenggara berjalan lancar dan menjadi momentum untuk mewujudkan perekonomian yang kuat dan stabilitas keuangan nasional di tengah resiko dan tantangan ekonomi global. 

    Nara sumber Kepala Biro Kompas TV Jatim Wachid Mukaidhori menyampaikan, terkait seorang jurnalis harus mengerti dan mengetahui sedikit banyak hal, baik ekonomi, politik dan syukur-syukur mengetahui banyak hal. 

    Ketika ada ruang literasi dan edukasi kita bisa sharing berbagi pengetahuan dengan OJK terkait kebijakan yang harus di publikasikan ke masyarakat, hak dan kewajiban nasabah, regulasi dan aturan main tentang inves P2P lending. 

    Selain itu, rekan media juga bisa memberikan edukasi membuat release yang baik yang tepat guna bagi teman-teman OJK dan edukasi cara menulis berita atau merespon apa yang terjadi di masyarakat. 

    Dicontohkan Wachid, sudah pernah di lakukan di daerah Medan dan Menado ada semacam literasi dan edukasi kedua belah pihak sama-sama memberi nilai tambah dua profesi ini.

    Komunikasi bisa dibangun apalagi Wartawan bisa langsung komunikasi dengan nara sumber utama, ini sudah baik ketika OJK sudah memberikan ruang untuk diskusi dengan wartawan sehingga ketika ada informasi di masyarakat. 

    Oleh karena itu, OJK harus responsive agar tidak terjadi miss komunikasi sehingga informasi yang diterima harus benar-benar dari sumber utamanya yang mudah dikonfirmasi. 

    Saya sangat apresiasi kepada OJK selama ini sudah merespon baik dan cepat memberikan informasi dengan wartawan ketika melakukan konfirmasi terkait informasi yang terjadi di masyarakat. 

    "Sehingga, azaz berimbang, azaz keseimbangan dan azaz konfirmasi bisa terpenuhi, namun kalau ada kesibukan dan belum bisa dikonfirmasi bisa mengutip dari website OJK sebagai bahan pemberitaan di awal, " ucapnya. 

    Wachid juga menuturkan terkait sosialisasi dengan media sosial memiliki karakteristik macem-macem. Seperti, twitter cenderung masalah politik, Youtube kalangan anak muda dan Facebook pada drama tentang kehidupan sosial dan instagram cenderung live style. Ini semua media sosial bisa memberi suasana baru dan semangat baru keberadaan teknologi informasi yang dihadapi selama ini. 

    Kita harus peka dan jeli terhadap informasi, kita harus menjadi jurnalis yang profesional dan jurnalis presisi dan kita jangan terjebak media baru kadang akurasinya yang harus kita lengkapi. 

    "Kita harus mengedepankan jurnalis memberikan informasi yang baik ke masyarakat dan memiliki kredibilitas serta kedepan kita butuh kolaborasi dengan semuanya dan melakukan inovasi di segala bidang. Mudah-mudahan hal ini memberi manfaat dan bentuk komunikasi yang baik diinisiasi dari OJK, " tutup Wachid. 

    Intinya betapa pentingnya sinergi antara OJK dengan jurnalis terkait menyampaikan ke masyarakat dengan ketentuan dan regulasi yang ada dan literasi serta regulasi strategi apa yang diberikan OJK untuk bisa sampai ke masyarakat, karena banyak hal-hal yang mungkin bahasanya tidak dipahami oleh masyarakat tentang keuangan. 

    Selanjutnya, Darmansyah selalu Direktur Hubungan Masyarakat OJK tentang strategi komunikasi OJK yang sudah dipaparkan baik masalah target dan pertimbangan dan tujuan dari OJK. 

    Kebijakan OJK melakukan penanganan pengaturan hal-hal yang terkait industri jasa keuangan, baik perbankan, pasar modal, non bank, syariah atau uang digital semua itu ada kelasnya. 

    OJK harus bisa menjadi media daring dan harus diterapkan di struktur hingga tingkat daerah. Target komunikasi OJK tahun 2022 memiliki peran dalam pemulihan ekonomi nasional kalau komunikasi wartawan dan OJK sedekat dengan konsep dengan informasi seluas terkait target kredit UMKM 30 persen. 

    "Kedepan akan ada pertemuan media gathering dengan mendatangkan nara sumber kita datangkan terkait isu yang ada di daerah, " tutup Darmansyah. 

    Tanggapan Wachid perlu ada literisasi tentang keuangan dan edukasi sehingga kita bisa membekali jurnalis yang kompetensi di bidang itu. Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi kita harus terus belajar banyak hal dan mengikuti perkembangan yang ada. 

    Apalagi, dari Kepala OJK menyampaikan kalau ada 20 jurnalis pertama yang mengajukan usul masukkan ke pertemuan lanjutan dengan OJK, ini sinergi yang luar biasa paling tidak saling sharing. 

    Ada pertanyaan dari rekan media kalau bisa release dari OJK itu lebih praktis dan mudah dipahami. 

    OJK juga memberikan edukasi literasi tentang keuangan baik fungsi tugas dan regulasi dan sisi media juga bisa membuat release yang praktis dan mudah diserap oleh masyarakat. 

    OJK akan melakukan diskusi kelanjutan dengan media, sehingga media bisa memberikan informasi terbaik kepada masyarakat sebagai kepanjangan tangan dari OJK. 

    Menariknya memasuki sesi tanya jawab hampir semua pertanyaan wartawan dijawab langsung dari Nara sumber. 

    Ada beberapa pertanyaan dan masukkan dari rekan media baik langsung lewat zoom atau obrolan chat. 

    Radio Duta Nusantara Hadi Sunyoto menyampaikan bahwa iklan pinjol yang ada di media sosial adalah hal yang tidak mudah karena pemilik medsos adalah pemegang peran yang bisa saja melakukan aktifitas seperti seorang wartawan. Selain mengandalkan publikasi apa upaya OJK dalam memberikan pencerahan terhadap masyarakat. Apa tidak ada aplikasi yang bisa dipakai masyarakat untuk mengecek pinjol itu resmi terdaftar di OJK atau tidak.

    Dijawab langsung lewat obrolan chat dari OJK Hurrin Nur Izzah menyampaikan lewat kolom obrolan zoom meeting bahwa untuk daftar pinjaman online yang legal dapat langsung di akasa melalui bit.ly/daftarfintechlendingOJK. Dalam link tersebut masyarakat dapat memantau secara langsung data fintech P2P lending yang berada di bawah pengawasan OJK. 

    Disusul asa saran dari Linda dari media online AGtv dimana kedepan OJK bisa memberikan informasi yang lebih masiv terkait OJK, dengan penggunaan bahasa yang lebih sederhana agar mudah dipahami masyarakat. 

    Hal yang sama diungkapkan rekan media dari RRI Ayu Citra mengusulkan agar OJK dan Satgas Waspada Investasi (SWI) untuk lebih memperketat pengawasan terhadap media sosial dan Lembaga Perbankan umum. 

    Sebab beberapa waktu lalu beredar info hoax BRIMO yang diyakini masyarakat benar dari salah satu bank. Dan, meminta penerima pesan memasukkan username dan password karena penerima pesan yakin itu benar informasi dari salah satu bank, sehingga penerima pesan langsung memasukkan username dan password.

    Tapi beberapa menit kemudian saldo uang berkurang jutaan rupiah. Dengan kejadian ini mungkin dari OJK ada upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terjadi dan merugikan masyarakat. 

    Hasil diskusi hari ini diharapkan ada komunikasi yang baik ada tindak lanjut dari OJK dengan media karena bagaimanapun juga media adalah sebagai tempat dan sarana untuk bisa mengkomunikasikan maksud dan tujuan OJK dengan program-programnya kepada masyarakat dengan bahasa-bahasa yang simpel dan sederhana, sehingga masyarakat bisa mengerti strategi dan program-program dari OJK. 

    Akhir acara FGD ada 4 rekan media yang antusias dan terpilih sebagai penanya terbaik dan masukan terbaik versi OJK, yakni 1.Adnan Raharja (AndikaTV),   2.Yulfa (Bonanza FM), 3.Utami (Radar Kediri) dan 4.Yulfiana (Radio DCS Madiun). 

    kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Kodim 0809/Kediri Bersama Bank BI Kediri...

    Artikel Berikutnya

    Gelar Seminar Bedah Orasi Surya Paloh Jelang...

    Berita terkait