KEDIRI - Polres Kediri bersama Polsek jajaran optimalkan operasi cipta kondisi (cipkon) dengan sasaran utama yakni penertiban balap liar dan antisipasi konflik perguruan silat di wilayah Kabupaten Kediri.
Operasi dilaksanakan secara serentak pada Minggu (19/2/2023) dini hari di sejumlah ruas jalan raya dan daerah perbatasan yang telah dijadikan sebagai atensi.
Seperti jalur monumen Simpang Lima Gumul (SLG) menuju perbatasan Kras dan Purwoasri yang berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung dan Jombang.
Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho, SIK melalui Kasi Humas AKP Uji Langgeng menerangkan, operasi digelar dalam rangka Harkamtibmas dengan menggandeng personel TNI dari masing-masing Koramil di wilayah hukum Polsek setempat.
Tujuannya untuk mencegah kerawanan peristiwa laka lantas sekaligus menjaga ketertiban sosial.
Berdasarkan keterangan Uji, sedikitnya ada 18 unit R4 yang sebagian sudah dimodifikasi berhasil diamankan oleh anggota Polsek Kras pada operasi cipkon malam itu.
Baca juga:
INCAR Polda Jatim Bantu Amankan Jakarta
|
“Dari hasil giat total ada 18 unit ranmor roda dua yang kita amankan bersama 26 orang peserta balap liar, ” paparnya.
Kendaraan-kendaraan ini terjaring petugas di salah satu ruas jalan yang kerap digunakan untuk aksi balap liar yaitu jalan raya Kediri - Tulungagung Desa Nyawangan Kecamatan Kras.
Uji mengatakan rata-rata pemilik kendaraan tersebut merupakan remaja yang masih duduk di bangku sekolah.
Selanjutnya, seluruh kendaraan beserta para pemuda yang terjaring operasi digelandang ke Mapolsek Kras untuk dilakukan penindakan dan diberi pembinaan agar terdapat efek jera.
Lebih lanjut Uji menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan mentolerir serta menindak tegas setiap kegiatan yang dapat menganggu dan meresahkan warga masyarakat.